Arsitektur tradisional Sumatera Barat |
|
Arti perlambang dan fungsi tata rias pengantin dalam menanamkan nilai-nilai budaya Propinsi Daerah Istimewa Aceh |
|
Dampak masuknya media komunikasi terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat pedesaan [nama propinsi]. |
|
Dampak modernisasi terhadap hubungan kekerabatan [nama propinsi]. |
|
Dampak pengembangan pariwisata terhadap kehidupan budaya daerah Sulawesi Selatan |
|
Dampak sosial budaya akibat menyempitnya lahan pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta |
|
Dampak urbanisasi terhadap pola kegiatan ekonomi pedesaan Indramayu |
|
Dukungan-dukungan budaya terhadap perkembangan ekonomi : studi kasus pariwisata di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Propinsi Jawa Timur |
|
Dukungan makanan tradisional dalam menunjang suguhan wisata di Jawa Barat Selatan |
|
Estetika dan simbolisme beberapa mesjid tradisional di Banten, Jawa Barat, Cilegon |
|
Identifikasi masalah sosial-ekonomi akibat pemutusan hubungan kerja : kasus pabrik rokok di Jawa Timur |
|
Kajian nilai budaya naskah kuna Wawacan Dewi Sekartaji |
|
Keaneka ragaman bentuk masjid di Jawa |
|
Kongres Kebudayaan 1991 : laporan penyelenggaraan, Jakarta 29 Oktober - 3 November 1991 |
|
Lagu-lagu nina bobo sebagai sarana pendidikan budaya |
|
Laporan penelitian tari sebagai media budaya : suatu penilaian perkembangan di Minangkabau |
|
Laporan Simposium Antarbangsa Tentang Kebudayaan dan Lingkungan, Borgor, 21-24 Mei 1992. |
|
Pariwisata dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Lombok Barat |
|
Pembinaan disiplin di lingkungan masyarakat kota Denpasar |
|
Pengobatan tradisional di Timor Timur |
|
Pengukuhan nilai-nilai budaya melalui dendang pengasuhan anak |
|
Perajin tradisional daerah Bengkulu, 1992: |
|
Peralatan produksi tradisional dan perkembangannya daerah Lampung |
|
Peranan buruh pemetik daun teh dalam keluarga dan masyarakat di pedesaan Jawa Barat |
|
Peranan cerita rakyat dalam pembentukan dan pembinaan anak |
|
Peranan pendidikan dalam pembinaan kebudayaan nasional di daerah [nama daerah]. |
|
Perkawinan adat Batak di kota besar |
|
Persepsi anak didik terhadap lingkungan tempat tinggal di Klaten |
|
Perubahan pola kehidupan masyarakat akibat pertumbuhan industri di Daerah Istimewa Yogyakarta |
|
Pesan-pesan keseimbangan lingkungan dalam cerita rakyat daerah [nama propinsi] |
|
Pola kehidupan sosial budaya masyarakat Using di Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur |
|
Pola pemukiman perkampungan di kota besar Semarang : kasus di kampung Petolongan, Kelurahan Taman Winangun |
|
Pola pemukiman rumah inti dan dampaknya di Magelang |
|
Pola pengasuhan anak secara tradisional di Kelurahan Moro, daerah Riau |
|
Senjata tradisional masyarakat daerah Jambi |
|
Sistem exonomi [i.e. ekonomi] tradisional sebagai perwujudan tanggapan masyarakat terhadap lingkungannya [nama propinsi]. |
|
Sistem pengendalian sosial tradisional masyarakat Melayu di Sumatera Utara |
|
Sosialisasi pada perkampungan yang miskin di kota Yogyakarta |
|
Transformasi nilai melalui permainan rakyat [nama propinsi]. |
|
Upacara tradisional upacara kematian daerah [nama propinsi]. |
|